JIKA Anda memiliki kesempatan ke Kota Tuban di Jawa Timur, tak perlu heran kalau banyak mendapati orang duduk melingkar di pinggir jalan. Sambil mnghadap centhak (cangkir dari bambu) Mereka tak sekadar mengobrol, tetapi tegah menikmati minuman toak atau tuak, yang merupakan hasil fermentasi dari cairan tandan pohon siwalan (lontar).
Tuban memang terkenal dengan Kota Toak. Sejak jaman mojopahit hingga saat ini.. warga Tuban, minum toak sudah menjadi tradisi masyarakat Tuban sejak dulu. "Yang khas dari Tuban ya toaknya. Setiap hari pasti banyak orang Tuban minum toak di pinggir jalan, ditempat warung2, serta yg lebih terasa nikmat lgi jika kita minumnya pas waktu toak baru turun, atau diunduh dari pohonnya.. Cara minum toakpun tergolong unik, karena di sajikan dengan centhak, gelas yang terbuat dari bambu. Untuk urusan rasa, toak Tuban sedikit masam,manis,segar.. namun ada juga yang pahit. jika dimnum stelah didiamkan agak lama.. Sebagaimana hasil fermentasi lain, toak Tuban juga mengandung alkohol. Terlalu banyak mengonsumsi toak bisa membuat orang mabuk. tapi, masyarakat Tuban memercayai minuman ini berkhasiat. Konon, tuak Tuban bisa mengobati penyakit kencing batu.
Dulu pedagang tuak di Tuban berjualan menggunakan ongkek atau pikulan yang terbuat dari bambu, tetapi sekarang sudah tidak terlihat lagi pedagang tuak yang menggunakan ongkek. Sebotol tuak dijual seharga Rp 3.000- 5000. Per botol.. Para pedagang biasanya sudah mulai berjualan sejak pagi, dan hingga larut malam pun masih bisa ditemui...
0 komentar:
Posting Komentar